Selalu Sertakan Allah Dalam Setiap Langkah Kaki Berpijak

Saturday, 6 April 2019

Menciptakan Generasi Milenial Yang Qur’ani

Oleh: Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.Ed. M.Phil


  • Pembagian Generasi;

1. Traditionalist 1926 – 1945
2. Baby Boomer 1946 – 1964
3. Generation X 1965 – 1979
4. Millennial 1980 – 1999 
5. Generation Z 2000an


  • Ciri-ciri Generasi Milenial

  1. Percaya diri dan optimis
  2. Modern (progresif, selalu berpikir maju)A
  3. Anti Iklan (iklannya X, tapi milihnya Z, tidak terpengaruh oleh iklan/ semaunya sendiri)
  4. Tidak berorientasi pada merk (Brand yang tinggi disukai, tapi tidak harus yang asli/ suka barang KW, asal bagus dan nyaman dipakai)
  5. Mudah adaptasi dengan teknologi
  6. Haus perhatian (generasi yang suka untuk dipuji, tidak dapat diingatkan dengan kekerasan, harus secara halus/ lembut)
  7. Senang dipuji, tidak suka dimarahi
  8. Kutu Loncat (cepat beradaptasi dalam menangkap segala hal)



  • Ciri-ciri Generasi Z

  1. Kepastian keamanan, keuangan dll (selalu meminta kepastian)
  2. Sangat kompetitif/ rasa bersaingnya tinggi
  3. Kreatif
  4. Tidak mengejar pendidikan Tinggi (tidak mementingkan ijazah, kerja dan menghasilkan)
  5. Ahli multi tasking (bisa apa saja)
  6. Jiwa berwiraswasta tinggi
  7. Senang bertatap mukae
  8. Ekspektasi tinggi



  • Semakin banyak berdiskusi maka semakin banyak hal-hal yang didapat. Jangan eksklusif yang tertutup tidak mau banyak berkomunikasi, tapi ekspresif/ terbuka dalam pikiran, gagasan, ide dll. Dengan demikian diri ini akan terlatih untuk berpikir sistematis. Hal ini diawali dengan membaca, hasil bacaan didiskusikan dan selanjutnya ditulis. Membaca-diskusi-Menulis.
  • Jangan sampai menjadi orang hilang, tidak tahu jalan hidup/ tujuan karena tidak mengetahui bagaimana karateristik diri/ generasi.
  • Atribut Penanda Generasi;(dapat menentukan kualitas suatu generasi)

1. Lingkungan
2. common belief and behaviour
3. common location to history

  • Yang membentuk bagaimana kualitas diri seseorang berdasarkan;

1. pikiran
2. perasaan/ kepercayaan
3. perilaku


  • Perilaku anda dihasilkan oleh kepercayaan anda
  • Perilaku/ sikap seseorang berasal dari pikiran yang mendukung suatu keyakinan atas sesuatu, dari keyakinan inilah membentuk sikap/ perilaku seseorang.
  • Yang membesarkan kita adalah worldview/ cara pandang yang menentukan arah tujuan seseorang.
Permasalahannya; apakah worldview tersebut sudah dipahami dengan baik?

Definisi umum tentang worldview menurut Ninian Smart adalah kepercayaan, 
perasaan dan apa-apa yang terdapat dalam pikiran orang yang berfungsi sebagai 
motor bagi keberlangsungan dan perubahan sosial dan moral. Artinya, yang menjadi 
penggerak manusia dalam bertindak adalah apa yang dipercayainya, dirasakannya 
dan apa yang ada dalam pikirannya. Sehingga pikiran seseorang mempengaruhi 
keberlangsungan dan perubahan sosial dan moral orang tersebut.


  • Menurut Islam, Al-Maududi, (worldview= islamic vision) pandangan hidup Islam dimulai dari konsep keesaan Tuhan (al-shahadah) yang berimplikasi pada keseluruhan kegiatan kehidupan di dunia. Dalam shahadah ini terdapat syari’at yang menuntun kehidupan seseorang, sehingga apa yang dilakukan tidak lepas dari atau melanggar syari’at Islam.
  • Islam, Mukmin dan Muhsin. Seorang yang beragama Islam disebut muslim, kedudukan ini akan meningkat karena ia beriman dan menjadi mukmin. Ia melakukan segala perintah dan dmenjauhi larangannya. Ia juga memiliki Worldview Islam dalam menjalankan ajaran2 dalam syariat sehingga ia akan bahagia di dunia dan akhirat. Sedangkan Ihsan, tidak hanya berbuat baik dan buruk dan menjalankan amalan sesuai syariat saja, tapi ia melakukan ibadah sebagai kebutuhannya yang harus dipenuhi dan dilakukan. Inilah tingkat ber-Islam yang tertinggi.
  • Untuk menciptakan generasi yang qur’ani, maka generasi milenial dan Z harus diwarnai dengan worldview Islam.
  • Worldview Islam bukan sekedar Islam, Iman dan Ihsan tapi sebagai Cara Pandang.
  • Naquib al-Attas, pandangan hidup Islam adalah pandangan Islam tentang realitas dan kebenaran yang nampak oleh mata hati kita dan menjelaskan tentang hakekat segala sesuatu (wujud).
  • Jika ada statement; Lebih baik tidak beragama tapi berbuat baik dan bermoral baik daripada beragama tapi tidak berbuat baik dan bermoral buruk. Ini adalah statement yang salah. Karena orang yang beragama dengan baik dan benar pasti perilakunya juga baik dan bermoral baik.
  • Dalam segala apapun itu, pasti ada yang batin dan lahir. sesuatu yang tampak dan tidak tampak. Contohnya dalam penggunaan uang, ketika mendapatkan sejumlah uang kita tidak langsung menggunakan uang tersebut karena kejelasan asal atau halal haram uang tersebut tidaklah jelas. Oleh karena itula, sesuatu yang tampak seperti uang ini harus dilihat pula dari segi batin/ tidak tampaknya. apa hakekat dari uang yang didapat tersebut.
  • Untuk menciptakan generasi yang qur’ani dapat pula dengan mengkaitkan segala kegiatan dengan Allah, dikaitkan dengan aqidah/ syariat Islam. 
Dengan worldview Islam, seseorang dapat berbuat sesuai dengan syariat karena dasar worldview Islam adalah al-qur’an.

Hall UNIDA Mantingan
April, 3, 2019
Proteksi Worldview Generasi Islam di Era Millenial dari Ancaman Westernisasi

oleh: Dr. Hendri Sholahuddin, MIRKH

Tema; Feminisme

  • Sungguh memprihatinkan keadaan Perguruan Tinggi di Indonesia saat ini, terdapat Universitas Islam yang telah membawa/ menanamkan pikiran-pikiran sekuler yang merusak pola pikir mahasiswanya. Dosennya secara terang-terangnya mendoktrin untuk bersikap dan berpikir sekuler, mengisi mata kuliah dengan pemikiran-pemikiran orientalis.
  • Permasalahan gender dan agama banyak dibincangkan, terutama hak-hak perempuan yang melahirkan feminisme.
  • Gender memandang hubungan laki-laki dan perempuan sebagai hubungan hirearki kekuasaan dan dibangun berdasarkan persaingan antagonis dan kebencian.
  • Di Barat, perempuan direndahkan, disiksa, dibenci, dilarang sekolah dll.
  • Para aktivis feminisme melakukan demo2 untuk mengedepankan hak-haknya, 
  • Kedudukan manusia berdasarkan Taqwa bukan jenis kelaminnya.
  • Dalam Turuq Istinbatil Ahkam tidak dilandaskan atas perbedaan jenis kelaminnya.
  • Status laki-laki dan perempuan dalam Islam adalah untuk saling melengkapi bukan merendahkan satu sama lainnya.
  • Orang Barat selalu membedakan antara Seks dan Gender. Seks adalah bawaan sejak lahir yang tidak bisa dirubah, ex; laki-laki dan perempuan. Gender selalu dibedakan dengan hal ini. Akan tetapi mereka membahas gender yang kontennya justru tentang seks. Mereka ingin menyetarakan suatu hak laki-laki dengan perempuan.
  • Islamtidak membedakan kedudukan laki-laki dan perempuan. Contohnya, Adanya perbedaan pembagian hak waris untuk laki-laki dan perempuan bukan karena perbedaan gender tetapi perbedaan tanggungjawab yang diterima oleh laki-laki dan perempuan.
  • Baik laki-laki atau perempuan tidak ada ketentuan khusus untuk dapat dengan mudah masuk syurga, semua tergantung ketaqwaan masing-masing.
  • Serasi itu indah, meski tidak harus sama.

Hall UNIDA Gontor Puri, 3 April 2019
Sambirejo- Mantingan- Ngawi

Follow Us @cha2kiyut