Proteksi Worldview Generasi Islam di Era Millenial dari Ancaman Westernisasi
oleh: Dr. Hendri Sholahuddin, MIRKH
Tema; Feminisme
- Sungguh memprihatinkan keadaan Perguruan Tinggi di Indonesia saat ini, terdapat Universitas Islam yang telah membawa/ menanamkan pikiran-pikiran sekuler yang merusak pola pikir mahasiswanya. Dosennya secara terang-terangnya mendoktrin untuk bersikap dan berpikir sekuler, mengisi mata kuliah dengan pemikiran-pemikiran orientalis.
- Permasalahan gender dan agama banyak dibincangkan, terutama hak-hak perempuan yang melahirkan feminisme.
- Gender memandang hubungan laki-laki dan perempuan sebagai hubungan hirearki kekuasaan dan dibangun berdasarkan persaingan antagonis dan kebencian.
- Di Barat, perempuan direndahkan, disiksa, dibenci, dilarang sekolah dll.
- Para aktivis feminisme melakukan demo2 untuk mengedepankan hak-haknya,
- Kedudukan manusia berdasarkan Taqwa bukan jenis kelaminnya.
- Dalam Turuq Istinbatil Ahkam tidak dilandaskan atas perbedaan jenis kelaminnya.
- Status laki-laki dan perempuan dalam Islam adalah untuk saling melengkapi bukan merendahkan satu sama lainnya.
- Orang Barat selalu membedakan antara Seks dan Gender. Seks adalah bawaan sejak lahir yang tidak bisa dirubah, ex; laki-laki dan perempuan. Gender selalu dibedakan dengan hal ini. Akan tetapi mereka membahas gender yang kontennya justru tentang seks. Mereka ingin menyetarakan suatu hak laki-laki dengan perempuan.
- Islamtidak membedakan kedudukan laki-laki dan perempuan. Contohnya, Adanya perbedaan pembagian hak waris untuk laki-laki dan perempuan bukan karena perbedaan gender tetapi perbedaan tanggungjawab yang diterima oleh laki-laki dan perempuan.
- Baik laki-laki atau perempuan tidak ada ketentuan khusus untuk dapat dengan mudah masuk syurga, semua tergantung ketaqwaan masing-masing.
- Serasi itu indah, meski tidak harus sama.
Hall UNIDA Gontor Puri, 3 April 2019
Sambirejo- Mantingan- Ngawi
No comments:
Post a Comment