Selalu Sertakan Allah Dalam Setiap Langkah Kaki Berpijak

Saturday, 24 March 2018

Nasehat Untuk Santri



Cahaya Itu Ada Dalam Dirimu
kutipan Buku Kedua "Kehidupan Mengajariku."

                Setiap manusia terlahir di dunia dengan tujuan yang ingin diraih dan dicapainya. Entah itu tujuan hidup ataupun tujuan akhir. Tujuan hidup bagi sebagian manusia adalah tujuan utama yang mati-matian ingin tercapai dan terwujud. Tetapi bagi umat Islam, tujuan hidup bukanlah segalanya, karena tujuan hidup manusia hanyalah sementara. Tujuan yang haqiqi adalah tujuan hidup yang dapat mengantarkan kita pada tujuan yang haqiqi, tujuan akhir.
            Tujuan itulah yang mengantarkan dan menuntun kita untuk selalu mencari tahu bagaimana caranya dan hasil seperti apa yang ingin kita dapatkan. Karena sesuatu yang kita tidak ketahui, harus dipelajari dan dipahami maksud dan artinya. Salah satu caranya adalah dengan menuntut ilmu.

             Ilmu berasal dari kata علم- يعلم- علما yang artinya mengetahui, lawan kata dari جهلyang artinya bodoh.Menuntut ilmu merupakan ibadah, dan perintah menuntut ilmu tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Hal yang paling di harapkan dari menuntut ilmu ialah terjadinya perubahan pada diri individu ke arah yang lebih baik yaitu perubahan tingkah laku, sikap dan perubahan aspek lain yang ada pada setiap individu. Sehingga dapat mengantarkan kita ke arah tujuan akhir yang haqiqi.

                Pentingnya menuntut ilmu telah disabdakan oleh Rasulullah SAW, terutama bagi umat Islam. Sebegitu pentingnya ilmu agama sehingga syariat islam mewajibkan setiap muslim untuk senantiasa belajar dan mencari ilmu sebanyak-banyaknya agar hidupnya senantiasa diridhoi oleh ALLAH SWT.

    Dengan ilmu kita bisa mengetahui mana yang halal dan yang haram, dengan ilmu kita bisa mengerjakan shalat dengan benar, menjalankan puasa dengan benar pula serta mampu menyikapi berbagai macam persoalan hidup sesuai Syariat Islam. Karena seperti yang kita ketahui ditengah perkembangan zaman yang semakin jahiliyah seperti saat ini, ilmu agama sangat penting untuk menimbang segala sesuatu yang muncul dihadapan kita. Mereka yang tidak berilmu malah akan berlaku sebaliknya, yaitu menyelesaikan berbagai macam persoalan dengan hawa nafsunya. 

    Dan telah jelas didalam sabda Rasulullah SAW:
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالعِلْمِ
   "Barang siapa menginginkan persoalan yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula". (HR. Bukhari dan Muslim)


   Dari hadits inilah, kita harus merenungkan dan mengingat apa tujuan hidup kita nantinya. Tujuan yang hanya dapat membuat kita bahagia di dunia, atau tujuan yang memiliki dua kebahagiaan sekaligus, bahagia dunia dan akhirat. Maka dari itu, kita sebagai umat Islam yang berpegang teguh pada ajaran Kitab Allah SWT dan Hadits Rasulullah SAW harus selalu menjalankan dan mengamalkannya.



   Ada sebuah kutipan inspiratif dari K.H. Hasan Abdullah Sahal dalam bukunyayang berjudul “Kehidupan Mengajariku II”:
“Ada tiga fase orang menuntut ilmu: Yang pertama adalah Takabbur, sombong karena baru tahu ilmu baru. Yang kedua adalah Tawadhu’, dia sadar ternyata yang tahu ilmu tersebut tidak hanya dia. Yang ketiga adalah dia sadar bahwa La ‘Ilma lahu, ternyata ilmu itu sangat luas, sehingga seakan-akan dia tidak punya ilmu apa-apa.”

   Apabila kita tidak memiliki sifat Takabbur, percuma saja belajar dan menuntut ilmu jika pengetahuan yang dimiliki tidak berkembang atau bahkan bertambah. Dan apabila sifat Tawadhu’ tidak menyelimuti, maka tidak akan ada kesadaran bahwa orang lain yang memiliki pengetahuan lebih dalam daripada kita masih banyak. Dan harus selalu percaya bahwasanya Ilmu dan pengetahuan itu sangatlah luas, sampai tuapun kita masih harus tetap belajar seakan-akan kita belum memiliki ilmu sama sekali, La ‘Ilma Lana.

   Dari itulah, kita bisa tahu bagaimana pencapaian dari belajar atau menuntut ilmu. Tidak hanya semata-mata mendengarkan penjelasan Guru didalam kelas atau membaca buku pengetahuan didalam perpustakaan, tetapi juga harus memiliki ketiga sifat tersebut. Karena sejatinya, Ilmu adalah milik Allah SWT dan kita memohon kepadaNya agar didalam pikiran dan hati kita dapat memilikinya.

   Bukan hanya menuntut ilmu saja yang kita tekuni dan kita dalami. Akan tetapi setelah kita mendapatkan ilmu dan pengetahuan, maka kita harus senantiasa berbagi dan mengajarkan ilmu yang telah kita dapatkan. Agar ilmu yang kita miliki bermanfaat dan membawa berkah untuk orang lain. Ibarat genangan air yang hanya didiamkan saja, maka akan terlihat kotor dan menjadi keruh karena mengendap dan tidak mengalir. Akan tetapi jika air tersebut dialirkan dan aliran itu tanpa henti, jangankan kotor, keruh saja tidak.لأن العلمَ نورٌ Karena ilmu adalah cahaya. Cahaya yang Allah turunkan untuk hamba-hambaNya yang memiliki ilmu dan pengetahuan serta tak lupa untuk selalu mengamalkannya dimanapun dan kapanpun dia berada.

   Satu lagi kutipan inspiratif yang harus kita ingat dari K.H. Hasan Abdullah Sahal dalam bukunya yang berjudul “Kehidupan Mengajariku II”:
“Yang membikin dunia tidak beres adalah ananiyah (egoisme), merasa paling sanggup, paling pintar, terpilih, terbaik dan ter-ter- lainnya.”

  Maka dari itu, kita juga harus bisa mengajarkan dan mengamalkan ilmu dan pengetahuan yang telah kita miliki kepada orang lain. Agar Allah SWT selalu senantiasa menurunkan dan menambahkan ilmu yang kita miliki. Karena Ilmu sama dengan harta, semakin banyak digunakan dan dikeluarkan semakin banyak pula yang kita dapatkan kembali.

   Cahaya ilmu dalam diri yang nantinya akan membawa kita pada tujuan akhir. Cahaya inilah yang terpancar dari dalam diri kita. Cahaya yang akan selalu menerangi gelapnya kebodohan, cahaya yang akan menunjukkan jalan keluar dari pengapnya kesesatan.

“Cahaya inilah yang kita tahu sebagai Ilmu yang bermanfaat”

edited by Anistsabatini

No comments:

Follow Us @cha2kiyut